Tips hari ini
Kali ini aku akan mengupdate
tulisan yang sebenarnya aku tidak tahu maksud dan tujuannya. Namun hal ini
terpikirkan begitu saja. Aku tidak tahu judul yang pas untuk tulisan ini,
mungkin ‘kriteria yang harus ada dalam pasangan’ atau ‘tips memilih’ entahlah, silahkan kamu yang
memberi judul setelah membaca tulisan ini.
Sedikit bercerita, aku mempunyai
pengalaman berpacaran yang sangat abstrak. Yang pertama, aku hanya ingin
mengetahui bagaimana pacaran, sekitar kelas 2 smp. Masih bocah memang. Hal yang
paling aku tidak suka, aku difitnah yang engga-engga dan sikap yang sangat
sangat tidak menyenangkan padahal baru tahap pendekatan. Untungnya pacarannya tidak berlangsung lama, hanya 3
hari. Setelah itu putus. Setelah putus aku tahu siapa yang menyebarkan fitnah
dan bersikap tidak menyenangkan, dan aku tidak akan pernah memaafkannya.
Yang kedua dan masih di tahun
yang sama, berpacaran dengan yang usianya 3 tahun diatasku saat itu. Aku kelas
2 smp, dan dia kelas 1 sma. Dia seorang drummer, dan aku tidak begitu respect.
Tiap hari dia bercerita tentang drumnya, musiknya, semua kehidupannya. Aku
semakin tidak respect. Tepat 1 bulan, aku memberinya stick drum dan meminta
putus. Yang akhirnya putus.
Yang ketiga, ini cukup lama. Satu
semester mungkin, atau lebih? Aku tidak ingat. Aku dengannya seusia, dan saat
itu awal kelas 3 smp. Aku juga lupa gimana bisa kenal dengannya, terlalu
complicated. Kerjaan kami hanya jalan-jalan. Mungkin setiap hari minggu kami
jalan-jalan. Tentunya aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya transport.
Dan aku putus dengannya karena aku membaca kalimat dalam sebuah buku, dan
kalimat itu adalah “tingkat kecerdasan seorang anak 75% diturunkan dari gen
sang ayah” kalau tidak salah kalimatnya seperti itu. Dari sana aku mempunyai
prinsip untuk memilih pasangan yang pinter.
Hingga hari ini aku tetap pada
prinsipku.
Dari pengalamanku selama ini. Eh,
pengalaman teman-temanku juga. Ada beberapa kriteria yang harus dicermati oleh
para perempuan dalam memilih pacar atau pasangan hidup, mungkin.
1. Berpendidikan
/ Pintar / cerdas
Mengapa? Seperti
yang sudah saya baca, Lelaki yang membawa gen. Jadi supaya ga repot ngurusin
anak, cari aja cowo yang pinter. Anaknya ga akan jauh beda tingkat
kecerdasannya kayak bapaknya. Tapi, laki-laki yang pintar akan memilih wanita
yang pintar. Intinya, kita juga harus pintar, karena orang yang pintar akan
memilih yang pintar agar pintar. Yaah.. seperti itu lah.
Seorang lelaki
yang pintar berbisnis, hidupnya pasti terencana dan fokus. Tidak penuh teori
namun mampu memafaatkan peluang. Hidupnya sederhanya, pakaiannya pun biasa
saja. Namun jika sudah berhasil, uangnya dimana-mana. Dan itu yang paling
perempuan suka. Tapi sebagai perempuan yang berpendidikan dan berhati mulia,
lebih baik uang yang diberikan suami digunakan sebaik-baiknya. Hidup sewajarnya
saja, investasi untuk pendidikan anak, juga investasi untuk di akhirat.
3. Menghargai
perempuan
Cara mudahnya,
lihat saja cara dia memperlakukan ibunya. Saudara perempuannya juga jika dia
punya. Jika dia sangat menghormati ibunya, tidak akan jauh beda dia akan
melakukan hal yang sama terhadap istrinya kelak. Trust Allah J
4.Tidak
mudah didekati, namun tidak kaku
Nah, ini khusus
untuk para perempuan yang pencemburu. Hahaha.. aku mengambil ini menjadi
kriteria karena aku perempuan. Jika pasangan kita ternyata didekati perempuan
lain (ingat! Didekati) yang mempunyai niat yang tidak baik menurut kita, maka
kita sudah antisipasi dengan kriteria ini. Yah, sedia payung sebelum hujan.
Pasangan kita tidak akan mudah terpengaruh, namun di sisi lain dia juga mudah
membuat suasana mencair. Yah mempunyai sifat humoris. Intinya gitu deh.
5. Beragama
Pada dasarnya setiap
perempuan pasti akan memilih yang satu prinsip dengannya. Nah saya beragama
Islam. Dalam agama Islam, ketika seorang anak lahir harus disambut dengan
kumandang adzan, dan yang mengumandangkan adzan diusahakan ayahnya. Dan,
kriteria ini aku ambil saat melihat sang ayah mengumandangkan adzan dengan
lantang untuk anaknya yang baru lahir. Dari sana aku mempunyai harapan mendapatkan
suami yang mengumandangkan adzan dengan lantang. Adapun hal lainnya yaitu
sering sholat di masjid atau sholat berjamaah, menjalani perintah dalam agama
dan menjauhi larangannya, penghafal Al-Quran dan mencontoh dari rasululloh.
Subhanallah
6. Stabil
Maksud dari
kriteria ini adalah, mempunyai emosi yang stabil. Seperti yang kita tahu,
sebelum pms pasti bawaannya marah-marah, apapun yang mengganggu maupun yang ga
ganggu rasanya mau diomelin. Namanya juga bawaan. Nah, disinilah kita harus
memilih pasangan yang emosinya stabil, dengan begitu pasangan kita pasti akan
berpikir jernih tentunya. Selain itu, kriteria ini juga mendukung kriteria
pintar berbisnis dan beragama.
7. Tidak
pernah memasukan kosakata cerai
Ini dia… aku
mengambil kriteria ini dari pasangan suami istri yang telah melahirkanku ke
dunia ini. Kriteria ini ditujukan untuk pasangan yang sudah mempunyai ikatan
pernikahan. Aku melihat kedua orangtuaku, meskipun sehebat apapun mereka
bertengkar, tapi tidak pernah sekalipun berpikir untuk cerai. Suatu ketika aku
sebagai anak bertanya mengapa. Dan mereka menjawab bahwa konflik harus
diselesaikan dengan cerdas dan dewasa, bukan untuk diakhiri dengan kata cerai,
karena konflik ada untuk menguji seberapa cerdas dan dewasa kita dalam
menyikapi. Nah inilah salah satu yang sangat aku syukuri dari kedua orangtuaku.
Itulah beberapa kriteria yang
harus ada dalam memilih pasangan. Namun semua kembali kepada diri kita
masing-masing. Karena pasangan yang beragama akan memilih yang beragama, yang
cerdas akan memilih yang cerdas, yang menghargai perempuan akan memilih yang
menghargai lelaki.
Intinya, jika kita mengharapkan
pasangan yang sesuai dengan kriteria kita maka kita harus masuk dalam lingkaran
kriteria itu. Dan Tuhan Maha Adil.
Tulisan ini hanya sebuah tulisan
jika tidak ada yang membaca. Thanks for reading.
ngakak Qor, but totally true and entertaining. Keep writing! Mampir ke blog aku yaaa :)
ReplyDelete