Arsitektur Telematika
Istilah arsitektur berarti merancang atau
mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem
akan diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat berinteraksi.
Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang
memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi
dengannya.Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi
client dan sisi server.
Istilah arsitektur mengacu pada desain
sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan
dan bagaimana mereka berkomunikasi. Jadi secara sederhana arsitektur
telematika yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Model arsitektur telematika yang terdiri dari
client dan server. Pengertian client-server merupakan sebuah
paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk
mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yaitu pihak client dan pihak
server. Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar
untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya
client-server telah mengubah cara atau pola pikir kita dalam mendesain dan
membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam peng-harapan tentang
“the look and feel” dari multiuser software. Dalam perkembangannya,
client-server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software besar
yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun,
dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama
dimunculkannya konsep client/ server.
Arsitektur Telematika dari Sisi Client
Arsitektur
Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien)
sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi,
dan cookie adalah contoh dari sisi klien
penyimpanan. Beberapa karakteristik client, yaitu :
a.
Selalu memulai
permintaan ke server.
b.
Menunggu balasan dari
server.
c.
Menerima balasan dari
server.
d.
Terhubung ke beberapa
server pada waktu tertentu.
e.
Berinteraksi langsung
dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur
Telematika dari Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server yaitu server web
khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML,
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk
mengeksekusi. Beberapa karakteristik server, yaitu :
a. Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
b. Melayani permintaan client, lalu menjawab
dengan data yang diminta oleh client.
c. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan
server lain untuk melayani permintaan client.
Beberapa jenis server, yaitu : web server, FTP server, database
server, E-mail server, file server, print server.
Tiga Elemen Utama Sebuah Arsitektur
1.
Arsitektur Sistem
Pemrosesan.
Menentukan standar
teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang
diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam
spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang
menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja
sama.
2.
Arsitektur Telekomunikasi
dan Jaringan.
Menentukan kaitan di
antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak
dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga
tergantung dari standar yang berlaku.
3.
Arsitektur Data.
Sejauh ini merupakan yang paling rumit
diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam
implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan
penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses
oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Namun seiring dengan kemajuan teknologi
telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dikenal dengan
istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and
Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan komputer
sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer yang
memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru
dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana
sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani
semua proses yang didistribusikan secara fisik melalui jalur jaringan
komunikasi.
Komponen client juga disebut
sebagai front-end, sementara komponen server disebut
sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi tersebut
dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna.
Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh
pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya
kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari clinet,
dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut
kepadaclient. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data
yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan
menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Beberapa model arsitektur client-server
A.
Arsitektur Mainframe
Sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang
sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe
menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user),
kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang
pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada
apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage
Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan
pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan
banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer
terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya
memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang
diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada
akhir tahun 1980-an.
B.
Arsitektur File
Sharing
Komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media
penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file
sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak
serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer
data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
C.
Arsitektur
Client/Server
Keterbatasan sistem file sharing,
dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query
data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer
bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote
Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur
client/server. Kolaborasi dari sisi client dan sisi server dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Model Two-tier : terdiri dari tiga komponen
yang disusun menjadi dua lapisan yaitu client (yang meminta service)
dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
a. User Interface : antar muka program aplikasi
yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
b. Manajemen Proses.
c. Database : model ini memisahkan peranan user
interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
2. Model Three-tier : pada model ini disisipkan
satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier. Tier
tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari
bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga
program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika
query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini
dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam
software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS
(Microsoft Transaction Server) dan Midas.
Sumber:
http://edhosetiawans.blogspot.co.id/2015/11/arsitektur-telematika-dari-sisi-client.html
http://didiksetiawan16.blogspot.co.id/2016/10/istilah-arsitektur-berarti-merancang.html
Comments
Post a Comment