DIKSI ( PEMILIHAN KATA)

DEFINISI DIKSI

Diksi adalah pilihan kata.

Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Menurut Keraf (1996: 24) terdapat tiga kesimpulan utama mengenai diksi, yaitu :
  • Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat.
  • Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
  • Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa.



JENIS-JENIS DIKSI

Jenis diksi menurut Keraf, (1996: 89-108) adalah sebagai berikut.

  1. Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya.
  2. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan,imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya.
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus.


Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau lebih dari pancaindera. Katakata konkrit menunjuk kepada barang yang actual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain.
Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas, kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan.

Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahanpengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus.

Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah.

Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan.

Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.

Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni.

Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya.

Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia.

Kata baku dan non-baku
  • Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam penggunaannya. Suatu ragam penggunaan bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi.
  • Kata non-baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam artikata, kata tak baku adalah kata tidak resmi. Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari aturan bahasa baku.  Dipakai dalam situasi tidak resmi.



MANFAAT DIKSI
  1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hampir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
  2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri dan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.


CONTOH 


Dari judul artikel yang saya temui, terdapat kata tidak baku. Yang termasuk kata tidak baku yaitu 'Apotik'. Apabila diubah menggunakan kata baku akan ditulis menjadi kata 'Apotek'. 


SUMBER

http://regional.kompas.com/read/2014/02/14/1331000/Semua.Apotik.di.Pamekasan.Kehabisan.Masker.
Amran, Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia. 2006.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengenmbangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.

Comments

Popular posts from this blog

Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar

Algoritma Greedy

Fungsi MPK